GEMPA BUMI DAN VULKANISME
2. Fenomena Gempa Bumi
Gambar 2. Fenomena Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa
bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi. Terjadinya perubahan
energi panas yang menyebabkan pergolakan inti bumi menjadi energi kinetik
sehingga mampu menekan dan menggerakkan lempeng-lempeng bumi. Energi kinetik
yang dihasilkan tersebut dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi
sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi
terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik atau lempeng
lithosfer merupakan bagian dari kerak bumi yang keras dan mengapung di atas
astenosfer yang cair dan panas. Hal tersebut mengakibatkan lempeng tektonik
menjadi bebas bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah
perbatasan lempeng-lempeng tektonik merupakan tempat-tempat yang memiliki
kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan
pembentukan dataran tinggi.
Lempeng-lempeng tektonik yang berdekatan
saling berinteraksi dengan tiga kemungkinan pola gerakan yaitu apabila kedua
lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision), dan saling geser (transform). Kadang-kadang, gerakan lempeng
ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang
berlangsung terus-menerus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik
tersebut tidak kuat menahan gerakan tersebut dan akhirya terjadi pelepasan
mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
3.
Fenomena Gunung Api
Gambar 3. Fenomena Gunung Api
Gunung yang masih aktif memiliki potensi
untuk meletus secara tiba-tiba. Beberapa gunung aktif di Indonesia dengan
pemandangan indah antara lain Tangkuban Perahu, Bromo, Semeru, Merapi, dan Anak
Krakatau.
Gunung berapi terbentuk akibat pertemuan dua
lempeng bumi. Bagian lempeng yang tenggelam memasuki lapisan astemosfer akan
mencair karena suhu bawah lempeng Bumi yang sangat tinggi. Bagian cair tersebut
akan menambah magma dalam perut bumi. Oleh karena magma yang terbentuk tersebut
memiliki berat jenis yang lebih kecil daripada berat jenis batuan di sekitarnya
maka magma akan terdesak hingga naik ke permukaan bumi. Magma yang mencapai
permukaan bumi disebut sebagai lava. Lava dan abu yang meledak dari waktu ke
waktu akan menumpuk dan membentuk gunung berapi. Inilah yang memunculkan
istilah bahwa gunung berapi dapat tumbuh dari waktu ke waktu.
Selain di darat, gunung berapi juga dapat
terbentuk di lautan. Erupsi yang terjadi di bawah lautan dapat memunculkan
gunung berapi. Erupsi adalah letusan yang mengakibatkan keluarnya material
gunung api yang berupa gas, debu, aliran lava, dan fragmen batuan. Jika erupsi
terjadi dalam waktu yang lama dan dengan jumlah lava yang sangat besar, maka
sangat dimungkinkan gunung berapi akan muncul hingga ke permukaan air laut.
4. Tindakan
untuk Mengurangi Bencana
Jepang adalah salah satu negara yang berada di
atas lempeng vulkanik yang aktif. Akibatnya Jepang harus selalu siaga untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana gempa bumi atau gunung meletus.
Tahukah kalian, upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari
bencana alam? Khususnya seperti gunung meletus dan gempa bumi baik seperti yang
dilakukan di Jepang maupun di negara lainnya.
Gambar 4. Jepang
Banyak hal yang dilakukan pemerintah Jepang
sebagai wujud pencegahan terhadap bencana. Pemerintah Jepang secara berkala
selalu melakukan latihan tanggap bencana hampir di semua daerah. Jepang
memiliki sistem peringatan dini bencana alam yang otomatis akan berbunyi saat
terjadi bencana. Di semua tempat disediakan alat-alat sebagai perencanaan
evakuasi seperti senter, sepatu, helm, dan obat-obatan. Selain itu, pemerintah
Jepang juga memasukkan aktivitas tanggap darurat bencana dalam kurikulum di
sekolah-sekolah. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan sedini mungkin
cara mengurangi dampak bencana alam kepada siswa-siswa sekolah.
Berikut beberapa tips yang dapat
dilakukan saat terjadi gempa bumi :
1. Bersembunyilah di kolong meja
yang kuat, lindungi kepala dengan bantal.
2.Hindari dekat-dekat dengan kaca.
3.Berjalanlan dengan tenang saat
akan keluar gedung, tunggu hingga gempa berhenti.
4.Jangan lupa selalu lindungi
kepala dengan benda lunak, seperti tas.
5.Tetap berdoa pada Tuhan untuk
memohon pertolongan-Nya
Kemudian ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
dari terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi. Tindakan tersebut
diantaranya :
1.Mencari tahu sistem pengamanan yang berlaku yang ada di daerah
masing-masing,
2.Selalu mewaspadai bahaya yang
menyertai letusan gunung berapi seperti gempa Bumi, hujan abu, lahar, banjir
bandang, longsor, dan tsunami,
3.Senantiasa melakukan perencanaan
evakuasi, seperti selalu mempersiapkan baterai, senter, obat-obatan, makanan
dan minuman untuk keadaan darurat, masker debu, dan kacamata untuk mengurangi
dampak hujan debu,
4.Selalu menyimpan nomor-nomor
telepon lembaga tanggap darurat
Dan akan lebih mudah jika kamu
dapat mencoba membaca kondisi alam yang ada. Misalnya, saat hewan-hewan gunung
mulai turun, dapat diprediksikan bahwa akan terjadi bencana letusan gunung.
Hewan memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap gelombang elektromagnetik yang
ditimbulkan Bumi sebelum terjadi bencana alam.



Komentar
Posting Komentar