KONFLIK SOSIAL


A.   Pengertian Konflik
Konflik adalah suatu kondisi di mana terjadi ketidaksamaan persepsi, pandangan, perspektif antara satu pihak dengan pihak lainnya yang kemudian masing-masing pihak berusaha untuk membenarkan pendapatnya dengan cara menyingkirkan pihak lawannya.
Mengapa konflik terjadi? Sifat dan karakter yang berbeda yang dimiliki oleh setiap individu ditambah dengan tujuan dan kepentingan yang berbeda pula.
Ketidaksamaan itulah yang kemudian membuat merasa terancam dengan keberadaan individu lain.
Individu-individu tersebut lalu berupaya dengan menggunakan berbagai cara untuk menyingkirkan pihak yang menjadi lawannya.
Di dalam sebuah konflik yang memegang peranan penting adalah perasaan. Amarah, dendam dan rasa benci seringkali mempertajam perbedaan-perbedaan yang memang tidak bisa disangkal keberadaannya.
Konflik lebih sering terjadi dalam hubungan sosial bukan personal/ intim. Ini terjadi karena masing-masing pihak dalam hubungan personal menekan perasaan-perasaan yang bisa mempertajam perbedaan.

     B.  Bentuk Konflik Sosial
Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh berbagai keanekaragaman, harus disadari bahwa masyarakat Indonesia menyimpan potensi konflik yang cukup besar, baik konflik yang bersifat vertikal maupun bersifat horizontal. Konflik vertikal di sini dimaksudkan sebagai konflik antara pemerintah dengan rakyat, termasuk di dalamnya adalah konflik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat Konflik vertikal ini terjadi karena ketidakpuasan akan cara kerja pemerinta. Contoh konflik aceh serta daerah daerah yang muncul gerakan separatisme. Sedangkan konflik horizontal adalah konflik antarwarga masyarakat atau antarkelompok yang terdapat dalam masyarakat. Yang termasuk konflik horizontal adalah  koflik yang bernuans suku, agama ,ras.
Untuk mempelajari bentuk konflik, terlebih dahulu kita pelajari mengenai konsep in-group dan out-group. Menurut Lewis A. Coser in-group adalah konflik yang terjadi dalam sebuah kelompok, sedangkan out-group adalah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Dilihat dari yang terlibat di dalamnya, konflik dibedakan menjadi:
1.  Konflik pribadi
Konflik pribadi terjadi antara satu individu dengan individu lainnya. Hal-hal yang menjadi penyebab konflik ini biasanya adalah hal-hal yang bersifat pribadi.
2.  Konflik antarkelompok
Konflik antarkelompok terjadi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Hal-hal yang menjadi penyebab konflik ini biasanya adalah hal-hal yang bersifat kepentingan kelompok.
3.  Konflik antaretnis
Indonesia yang memiliki macam-macam etnis adalah negara yang rawan konflik.
Konflik antaretnis terjadi antara satu etnis dengan etnis lainnya. Hal-hal yang menjadi penyebab konflik ini biasanya adalah karena perbedaan adat istiadat dan budaya.
4.  Konflik antarnegara
Konflik antarnegara bisa terjadi apabila muncul dominasi suatu negara atas negara lainnya.

Dilihat dari latar belakang terjadinya, konflik dapat dibagi menjadi:
1.    Konflik politik
2.    Konflik ekonomi
3.    Konflik budaya
4.    Konflik agama

C.  Penyebab Konflik
4 (empat) faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat menurut Soerjono Soekanto:
1.   Perbedaan antarindividu
Persamaan dan atau perbedaan fisik serta pandangan yang berbeda antara individu yang dengan individu yang lain akan menyebabkan sebuah konflik. Konflik ini bisa terjadi pada lingkungan keluarga yang masih memiliki hubungan darah dan juga di lingkungan luar keluarga.
2.   Perbedaan kebudayaan
Perbedaan kebudayaan dapat memicu terjadinya konflik.
3.   Perbedaan kepentingan
Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok dapat memicu konflik. Setiap orang atau kelompok tentu memiliki kebutuhan dan kepentingan. Sedang orang lain atau kelompok lain pun memiliki kepentingan dan kebutuhan sendiri. Perbedaan tersebut kemudian berbenturan dan menjadi konflik.
4.   Perubahan sosial
Perubahan sosial di masyarakat mengakibatkan timbulnya konflik.

D.   Dampak Konflik
Dampak negatif konflik sangat banyak kita lihat, antara lain dengan adanya sebuah konflik dapat berakibat menimbulkan prasangka antar pihak yang berkonflik, mengakibatkan hilangnya harta benda sampai dengan nyawa orang, konflik juga dapat berdampak renggangnya hubungan yang semula berjalan lancar menjadi tidak baik.
Namun, konflik juga dapat mengakibatkan dampak positif, antara lain:
1.  Meningkatkan solidaritas kelompok (in group solidarity)
Pernah mendengar istilah musuh bersama? Sebuah kelompok memiliki pihak lain yang diidentifikasikan sebagai musuh bersama. Dengan ini setiap anggota kelompok tersebut akan bekerja sama untuk menyingkirkan pihak yang diidentifikasikan sebagai musuh bersama tadi.
2.  Menciptakan integrasi yang harmonis
Integrasi yang dimaksud adalah yang terjadi selepas konflik berakhir.
3.  Memperkuat identitas pihak yang berkonflik
   Dengan adanya konflik, pihak-pihak yang terlibat semakin memahami identitasnya, baik sebagai individu  maupun sebagai anggota dari sebuah kelompok.
4.  Menciptakan kelompok baru
5.  Membuka wawasan
6.  Konflik juga bisa membuka wawasan kedua belah pihak yang bertikai.

E. Manajemen/Resolusi Konflik
a.  Konsiliasi (conciliation)
Konsiliasi (conciliation) adalah suatu bentuk pengendalian konflik sosial yang utama. Pengendalian ini terwujud melalui lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan. Pada umumnya, bentuk konsiliasi terjadi pada masyarakat politik. Lembaga parlementer yang di dalamnya terdapat berbagai kelompok kepentingan akan menimbulkan pertentangan-pertentangan. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, biasanya lembaga ini melakukan pertemuan untuk jalan damai.
Contoh, mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek untuk saling mengungkapkan keinginan dan mencapai kesepakatan.

b.  Mediasi (mediation)
Mediasi (mediation) adalah suatu pengendalian konflik yang dilakukan dengan cara membuat konsensus di antara dua pihak yang bertikai untuk mencari pihak ketiga yang berkedudukan netral sebagai mediator dalam penyelesaian konflik. Pengendalian ini sangat berjalan efektif dan mampu menjadi pengendalian konflik yang selalu digunakan oleh masyarakat.
Contoh, pada konflik berbau sara di Poso, dimana pemerintah menjadi mediator menyelesaikan konflik tersebut tanpa memihak satu sama lainnya.

c.  Arbitrasi (arbitration)
Arbitrasi (arbitration) adalah pengendalian konflik yang dilakukan dengan cara kedua belah pihak yang bertentangan bersepakat untuk menerima atau terpaksa hadirnya pihak ketiga yang memberikan keputusan untuk menyelesaikan konflik. Ketiga jenis pengendalian konflik ini memiliki daya kemampuan untuk mengurangi atau menghindari kemungkinan terjadinya ledakan sosial dalam masyarakat.
Contoh, masalah antara karyawan dan perusahaan tentang gaji. Masalah ini bisa diatasi dengan meminta bantuan pemerintah yang kemudian menetapkan upah minimum

Soal Pilihan Ganda Materi Konflik dan Kekerasan

1.  Menurut Coser, konflik adalah sesuatu yang bersifat patologis dan gejala yang tidak harus dihindari dari kehidupan sosial. Pernyataan ini sesuai dengan . . .
a.    Pandangan sempit terhadap konflik
b.    Pandangan negatif tentang konflik
c.    Pandangan modern terhadap konflik
d.    Pandangan behaviorisme terhadap kanflik
e.    Pendangan tradisional terhadap konflik

2.  Konflik yang terjadi antara hubungan posisi pelaku, seperti majikan dan buruh atau konflik antara atasan dan bawahan adalah jenis konflik . . .
a.    Vertikal
b.    Kepentigan
c.    Diagonal
d.    Status
e.    Horizontal

3.   Pertentangan antarkelompok ras yang berbeda karena perbedaan kepentingan dan kebudayaan, disebut . . .
a.    Konflik politik
b.    Konflik rasial
c.    Konflik budaya
d.    Konflik sosial
e.    Konflik pribadi

4.   Konflik yang terjadi antara pembantu rumah tangga dan majikannya merupakan contoh bentuk konflik . . .
a.    Politik
b.    Individu
c.    Antar kelas sosial
d.    Antargenerasi
e.    Antar negara

5.  Penyelesaian konflik antar kelompok sosial dalam masyarakat melalui proses difasilitasi dan dipandu oleh pihak pemerintah merupakan akomodasi baru dalam bentuk . . .
a.    Mediasi
b.    Arbritasi
c.    Koersi
d.    Konsiliasi
e.    Eliminasi

6.   Kasus perang Palestina denga Israel yang tidak kunjung reda adalah merupakan contoh konflik . . .
a.    Rasial
b.    Internasional
c.    Pribadi
d.    Golongan
e.    Kelas sosial

7.   Suatu penyelesaian pertentangan di pengadilan disebut dengan .. .
a.    Konsiliasi
b.    Ajudikasi
c.    Mediasi
d.    Kooptasi
e.    Koersi

8.   Berikut ini yang merupakan dampak positif terjadinya konflik sosial adalah .. .
a.    Mencapai kesepakatan dalam masyarakat
b.    Menciptakan integrasi
c.    Mengubah kepribadian individu
d.    Menghilangkan dendam dan rasa benci diantara anggota masyarakat
e.    Menyesuaikan kembali nilai dan norma yang berlaku

9.   Seorang siswa berteriak di perpustakaan. Temannya menegur, sehingga terjadilah keributan. Suasana semakin ricuh, sehingga petuhas mengusir mereka. Secara substansial, kasus tersebut merupakan jenis konflik. . .
a.    Normal
b.    Kelompok
c.    Individual
d.    Budaya
e.    Etnik

10. Suatu upaya penyelesaian konflik yang merupakan bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang berseteru mempunyai kekuatan yang sama, sehingga pertikaian atau konflik tersebut berhenti pada titik tertentu, disebut . . .
a.    Kompromi
b.    Toleransi
c.    Segresi
d.    Konsiliasi
e.    Stalemate

11.  Konflik yang kadang-kadang terjadi antara kelompok generasi muda dan generasi muda ditandai dengan adanya perbedaan pandangan, tingkah laku, sikap, dan tutur kata. Contoh konflik antargenerasi tersebut pada umumnya disebabkan oleh . . .
a.    Posisi dalam masyarakat
b.    Perubahan sosial
c.    Usia
d.    Kepentingan
e.    Peranan yang berbeda

12.  Ketika suatu negara belum bisa mewujudkan kesejahteraan rakyatnya secara merata, kesenjangan ekonomi masih terjadi antara kelompok kaya dan miskin. Hal tersebut berpotensi mengakibatkan konflik dalam masyarakat yang disebabkan oleh . . .
a.    Kebudayaan yang berbeda-beda
b.    Perubahan kebudayaan
c.    Munculnya ketiadaan
d.    Masuknya budaya asing
e.    Munculnya kesalahpahaman

13.  Sikap superior salah sau suku di dalam masyarakat tertentu kemungkinan besar akan mengakibatkan konflik antar suku yang merugikan bagi kedua belah pihak. Berdasarkan uraian tersebut, penyebab terjadinya konflik adalah . . .
a.    Perbedaan pandangan individu
b.    Perbedaan kepentingan bersama
c.    Perbedaan persaingan kelompok
d.    Kuatnya paham primordialisme
e.    Perubahan nilai yang cepat

14.  Tarik ulur peran dalam menangani kasus korupsi antara kepolisian dan KPK semakin lama tidak bisa dihindari. Konflik tersebut mengakibatkan Presiden terlibat untuk mengatur kewenangan tiap-tiap lembaga. Langkah tepat yang diambil Presiden untuk mengatasi konflik tersebut adalah . . .
a.    Konsiliasi
b.    Arbritasi
c.    Ajudikasi
d.    Mediasi
e.    Koersi

15.  Era reformasi yang terjadi pada tahun 1998 mengubah sistem politik menjadi semakin terbuka dan diwarnai dengan berbagai konflik sepertik kecurangan dalam pemilu, sengketa Pilkada, dan konflik antar Parpol yang diselesaikan dengan jalur hukum. Betuk akomodasi penyelesaian konflik tersebut adalah . . .
a.    Ajudikasi
b.    Kompromi
c.    Koersi
d.    Konsiliasi
e.    Mediasi

16.   Aksi unjuk rasa sebagian rakyat terhadap kebijakan pemerintah menunjukkan bahwa telah timbul konflik antara pemerintah dan rakyat. Akibat dari konflik tersebut adalah . . .
a.    Terbentuknya kelompok sosial berdasarkan persamaan kepentingan dan keinginan mencapai tujuan
b.    Mendorong perubahan struktur sosial karena pergantian pemimpin negara
c.    Mendorong rakyat untuk tetap menyalurkan aspirasinya kepada pemerintah
d.    Terbentuk kepentingan baru untuk menjembatani kepentingan rakyat dan pemerintah
e.    Terjadi kerjasama yang baik antara pemerintah dan rakyat untuk membangun bangsa dan negara

18.   Akibat pembantu rumah tangga Bu Desi membuang sampah sembarangan, Bu Santi bertengkar dengan tetangganya. Mereka saling tuduh dan menjelekkan perilaku masing-masing. Lembaga pengendalian utama yang mampu mengatasi kasus tersebut adalah ....
a.       satpam                               d.  lembaga formal
b.       kepolisian                           e.  tokoh masyarakat
c.       pengadilan

19. Konflik sosial sering terjadi setelah hasil perhitungan suara pemilu ataupun pemilukada diumumkan. Dengan alasan dicurangi, pihak yang kalah mengajukan gugatan. Sebab terjadinya konflik tersebut adalah ....
a.       perbedaan sosial
b.       mobilitas sosial vertikal
c.       kesenjangan sosial
d.       perubahan sosial politik
e.       institusi social

20.   Ketika para siswa hendak mengadakan widyawisata, terjadilah perbedaan dalam menetukan lokasi. Untuk mencapai kata mufakat, diadakan voting. Contoh penyelesaian konflik tersebut termasuk bentuk akomodasi ....
a.       concilation                          d.  elimination
b.       stalemate                           e.  integration
c.       majority rule

21. Bentrok fisik antara sesama warga satu kampong dapat diakhiri setelah dilakukan pertemuan yang diprakarsai oleh aparat penegak hukum. Kedua belah pihak mengakui sama-sama salah dan sepakat untuk tidak mengulangi tindakan destruktif tersebut. Berakhirnya konflik tersebut merupakan akomodasi dalam bentuk ….
a.       arbitrasi                              d.  konsiliasi
b.       mediasi                 e.  kompromi
c.       ajudikasi

22.   Bandingkan beberapa gejala sosial berikut ini!
(1)     Perbedaan pola konsumsi antara pejabat dan rakyat.
(2)     Gaya hidup masyarakat kaya dan miskin.
(3)     Fanatisme hidup beragama di masyarakat.
(4)     Perbedaan budaya antara kelompok satu dengan yang lain.
(5)     Sikap tradisional dan modern dalam masyarakat demokratis.
Penyebab terjadinya konflik horizontal dalam masyarakat majemuk adalah ....
a.       (1), (2), dan (3)        d.  (2), (4), dan (5)
b.       (1), (2), dan (4)        e.  (3), (4), dan (5)
c.       (1), (3), dan (5)







Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB III. B. BAKTERI

FAKTOR PENYEBAB KERAGAMAN BUDAYA