TANAH, AIR DAN BATUAN SEBAGAI KOMPONEN BUMI
TANAH,
AIR DAN BATUAN SEBAGAI KOMPONEN BUMI
A. BUMI
Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung banyak
air, memiliki suhu yang relatif sedang dan cocok untuk kehidupan organisme, dan
mengandung senyawa kimia yang mendukung kehidupan. Kondisi
ini membuat bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain. Bumi bulat seperti
bola namun tidak sempurna sedikit menggembung di bagian equator dan merata
bagian kutubnya yang disebut oblate ellipsoid (oblate = merata). Para ilmuwan
membagi bumi menjadi 3 lapisan, secara urut dari dalam adalah lapisan inti
(core), lapisan mantel (mantle), dan lapisan kerak (crust).
a. Inti Bumi ( Core)Lapisan inti terletak di pusat bumi
dengan ketebalan sekitar 3.500 km. Lapisan terluar inti bumi adalah cair dan
dalamnya padat. Kandungan inti bumi adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat
panas sekitar 3000 oC – 5000 oC.
b. Mantel bumi
Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi lapisan inti bumi dengan
ketebalan 2900 km. Lapisan ini tersusun oleh batuan yang terdiri dari mafic
(magnesium dan besi). Suhu pada lapisan ini adalah 2800 oC yang dekat inti dan
1800 oC yang dekat dengan kerak.
c. Kerak Bumi
(Crust)
Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km. Pada lapisan
ini manusia dan organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun atas batuan beku
, batuam metamorf, dan sedimen. Kerak bumi dibedakan atas kerak benua (daratan
) dan kerak samodra yang ditutupi perairan. Kerak benua dengan ketebalan 35 km
dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7 km.
1.Perubahan
Bentuk Permukaan Bumi
Bumi memiliki
permukaan yang tidak rata, ada lembah, gunung, dataran tinggi, dataran rendah,
danau, sungai, air terjun, laut, selat, maupun samodera. Juga ditemukan
pulau-pulau dan benua. Banyak teori yang menjelaskan terbentuknya permukaan
bumi ini. Wegener (1915) mengemukakan teori terbentuknya permukaan bumi yang
dikenal dengan teori pergeseran benua (continental drift theory). Dalam
teorinya ini Wegener menyatakan bahwa pada mulanya benua yang ada adalah satu.
Dengan adanya pergeseran lempeng permukaan bumi maka terbentuklah benua-benua
lain karena pemisahan. Teori Wegener didukung oleh para ahli seismologi (1960),
ahli geofisika yang menyatakan bahwa benua-benua mengalami pemisahan yang
dikenal dengan teori tektonik lempeng (plate tectonic theory). Aktivitas
tektonisme merupakan salah satu tenaga geologi yang menyebabkan adanya
perubahan permukaan bumi.
Tenaga geologi
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya bangunan
baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah
2. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen
1.1.Tenaga
Endogen
a.Tektonisme
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala
besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng.
Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling menumbuk, menjauh,
atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang menekan bagian tertentu
dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuknya gunung dan
pegunungan, pergerakan lempeng menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti
gesekan antar lempeng dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
b.Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang
menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini
karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga menekan batuan di
sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung yang kita kenal dengan
gunung api.
Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbeda-beda sehingga letusan
untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini juga
berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung berapi. Magma dapat digunakan menjadi
sumber energi panas bumi dan menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/
Pembangkit Listrik tenaga Panas Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi
Utara.
c.Gempa
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring
dari aktivitas tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat runtuhan
bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa bergoyang ke arah samping
maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit menghindari gempa.
Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut hiposentrum, sedangkan
titik garis pada permukaan yang lurus di atas hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan secara
horisontal.
Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi :
a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan
lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang
paling besar.
b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan,
dan beberapa waktu setelah letusan utama
c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur,
pertambangan yang lapuk.
Berdasarkan
jarak fokus dan kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi :
a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km
Berdasarkan letak episentrumnya , gempa dapat dibedakan menjadi
gempa daratan dan gempa lautan.Gempa daratan
memiliki titik episentrum di daratan sedangkan gempa lautan memiliki titik
episentrum di dasar lautan.Getaran gempa laut terkadang menimbulkan gelombang
pasang yang sangat besar yang dikenal dengan tsunami. Tsunami bisa terjadi
karena kekuatan tektonik maupun vulkanik yang menyebabkan gempa lautan yang
menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar. Getaran gempa dapat diukur
dengan alat yang disebut dengan seismograf, yang mencatat getaran horisontal
dan getaran vertikal. Ada beberapa skala gempa seperti Skala Mercalli, Skala
Omari, dan skala Richter. Pada skala 0-2,5 Richter gempa tidak terasa tetapi
tercatat oleh seismograf. Getaran gempa lebih dari 3,0 skala Richter sudah
mulai menimbulkan terjadinya kerusakan.
1.2.Tenaga
Eksogen
Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti tektonisme dan
vulkanisme serta perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga eksogen akan
melanjutkan dengan proses perusakan. Tenaga eksogen meliputi pelapukan,
pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.
a.Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran
yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut dalam
air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 :
a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu,
pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh
sinar matahari
b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi,
dehidrasi, dan penguapan
c. pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti
mikroorganisme, cendawan, dan lumut.
b.Pengangkutan
Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin,
es yang bergerak dan karena grafitasi bumi.
a. pengangkutan oleh air yang mengalir, tergantung kepada berat jenis material,
maka dalam pengangkutan bisa bergeser, berguling di dasar perairan,
melompat-lompat, melayang dan ada yang terapung.
b. pengangkutan oleh angin, biasamnya material yang tidak terlalu berat seperti
debu dan partikel tanah.
c. pengangkutan oleh gletser (es), biasanya yang berupa batuan berbutir besar
dan kecil. Batuan yang terangkut oleh es disebut moren, yang terdiri dari moren
dasar, dalam dan atas.
d. pengangkutan karena gravitasi, terjadi pada tanah yang terjal, jika kena air
hujan maka akan terjadi longsoran.
c.Pengikisan/
erosi
Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda
padat akn pula melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya.
d.Pengendapan/
Sedimentasi
Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu
tempat seperti muara sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan emenjadi
endapan.
2.Tanah
Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang
diperlukan tanaman untuk mendapatkan nutrisi, air , dan media tempat tumbuh.
Selain itu tanah menjadi tempat hidup bagi manusia dan hewan, serta untuk
melaksanakan kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah terjadi karena melalui
proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari sisa-sisa
organisme. Karakteristik tanah tiap daerah berbeda tergantung faktor-faktor
yang mempengaruhi pembentukannya. Karakteristik tanah sangat mempengaruhi kualitas
tanah.
2.1.Proses
pembentukan tanah
a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang
telah terpecah dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan
batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-bahan lain yang terbawa dari
tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik.
b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan
hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain
hasil pembusukan sisa organisme (humus).
Faktor-faktor
pembentukan tanah
a. Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas air,
kandungan nutrisi tanah, dan warna tanah.
b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan lembab
akan menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus yang lebih
banyak.
c. Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan yang
miring/ curam akan meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga lapisan
tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi pada tanah yang landai.
d. Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah.
Adanya rantai makanan dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi dalam tanah
menjadi terjaga.
e. Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih sama
dengan batuan induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki karakteristik yang
berbeda sesuai material yang ditambahkan dan karena aktivitas makhluk hidup.
2.2.Komponen
Penyusun Tanah
Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik (mineral), bahan
organik, air , dan udara. Mineral berasal dari bahan induk, bahan organik dari
berbagai organisme yang hidup maupun mati, air mengandung senyawa terlarut
seperti nutrien yang dibutuhkan tanaman .Udara yang mengandung gas-gas tertentu
menempati rongga-rongga tanah. Tanah yang baik mengandung bahan anorganik,
organik, air, dan udara pada proporsi yang seimbang.
2.3.Profil,
tekstur, dan struktur Tanah
Profil Tanah
Profil tanah adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horison-horison
tanah. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam
hal komposisi kimia, fisik, dan kandungan bahan organiknya. Horison terbentuk
karena interaksi antara iklim, makhluk hidup, dan perubahan bentuk permukaan daratan.
Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral
yang menyusun tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh tiga jenis partikel penyusun
tanah yaitu pasir dengan ukuran paling besar, debu/endapan lumpur dengan ukuran
sedang, serta lempung/liat memiliki ukuran paling kecil. Tekstur tanah
menentukan kualitas tanah teutama dalam hal kemampuan menahan air. Partikel
yang besar,berongga besar memiliki kemampuan kecil menahan air. Partikel yang
kecil , berongga kecil dan memiliki kemampuan untuk menahan air lebih besar.
Lempung manahan air lebih banyak dibandingkan yang lain, lempung juga memiliki
kemampuan tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan positif seperti Na+, Ca 2+,
Mg 2+, dan K + yang diperlukan tanaman. Dengan demikian lempung dianggap
memiliki kesuburan yang tinggi. Akan tetapi tanah dengan partikel besar
memiliki rongga yang besar juga memiliki keuntungan karena mudah digemburkan
serta aerasinya baik dan mudah dipenetrasi oleh akar tanaman. Maka tekstur tanah
yang paling baik untuk pertanian memiliki komposisi :
– lempung 20 %
– pasir 40 %
– debu/endapan 40 %
Struktur Tanah
Struktur tanah
terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah. Struktur tanah menentukan ukuran dan jumlah
rongga antar partikel tanah yang akan mempengaruhi pergerakan air, udara, akar
tanaman, dan organisme tanah. Beberapa jenis struktur tanah adalah sebagai
berikut :
Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi pertanian
Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar
Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air
Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar
Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik
Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik
tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai
2.4.Jenis-jenis
Tanah
Berdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah
dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :
No Jenis Tanah
Ciri-ciri Terdapat di
1 Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan metamorf
seprti tanah aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan Tengah, Sumatra
Selatan, Nusa Tenggara Timur
2 Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung banyak
senyawa organik. Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah organosols
Riau, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan
3 Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols,
aluvial, brown forest, solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan
Tengah, Maluku
4 Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 % lempung, di
daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation Nusa Tenggara
Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan
5 Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan memiliki kadar
aluminium dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Barat, Jambi, Lampung
6 Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik, ditemukan di
sekitar gunung berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Maluku
7 Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan
kapur, kaya bahan organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa Tenggara Timur,
Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa Timur
8 Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan. Disebut
juga tanah podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan Timur, Papua,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau.
2.5.Kerusakan
Tanah dan Upaya Penanggulangannya
Kerusakan tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan
angin) serta kehilangan unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan tanah
dapat juga disebabkan karena aktivitas manusia seperti :
Deforestasi
Deforestasi/ penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu atau
untuk penyediaan lahan pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan pertanian.
Kehilangan vegetasi karena deforestasi menyebabkan adanya pengikisan tanah
karena tidak ada akar yang menahan, kekurangan unsusr hara karena tidak banyak
bahan organik yang dibusukkan, serta tingkat kelembaban yang berkurang sehingga
tanah cenderung menjadi kering.
Pengolahan
Tanah Pertanian
Pengolahan lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab :
– pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah struktur tanah,
tanah menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin
– bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak optimal
digunakan oleh tanaman
– alat berat yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi maupun
penyerapan air
– penggunaan pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi kesuburan tanah
Beberapa cara
untuk mengatasi kerusakan tanah :
– penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi erosi
dan menambah jumlah nutrien tanah
– memperbaharui metode pertanian, seperti pergiliran tanaman, tersering, dan
pemupukan organik/ menambah bahan organi ke tanah.
3.AIR
Zat yang sangat
penting di dalam kehidupan karena air adalah penyusun utama pada makhluk hidup.
Air diperlukan menjadi pelarut umum dan membantu dalam proses metabolisme. Bumi
memiliki volume air 1,4 milyar km3. Sebanyak 97 % – nya adalah air laut, 1,7 %
adalah es, dan 0,7 % adalah air tawar, sisanya berupa uap air. Volume air tidak
berubah hanya mengalami daur/ siklus.
3.1.Air Tawar
Air Permukaan
Yaitu air yang berada di permukaan bumi yang terdiri dari :
– sungai, aliran air tawar yang bermuara ke danau, laut, atau sungai lain
– danau, cekungan/lembah yang digenangi oleh air tawar di tengah daratan
– rawa, permukaan bumi yang rendah yang digenangi oelh air tawar.
Air permukaan digunakan untuk sumber air bersih, pertanian, perikanan, sumber
tenaga listrik, sarana olah raga dan rekreasi. Kualitas air permukaan dapat
menurun karena adanya pencemaran. Pencemaran air permukaan sangat merugikan
karena air menjadi berkurang kemanfaatannya dan dapat membunuh biota air.
Pembuangan limbah ke badan air permukaan adalah penyebab terjadinya pencemaran
air permukaan. Karena pentingnya kegunaan air permukaan ini maka perlulah
dijaga kualitasnya.
Air Tanah
Air tanah adalah air yang terletak di dalam tanah . Berdasarkan letaknya air
tanah dapat dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.
.
Air Tanah Dangkal, terletak dekat dengan permukaan tanah, merupakan air yang
dapat diserap oleh tanaman. Air ini dapat menjadi sumber air bagi manusia,
tetapi cepat kering karena letaknya di permukaan dan mudah menguap.
Air Tanah Dalam, terletak di antara dua lapisan tanah yang kedap air. Air ini
sulit menguap, dapat dimanfaatkan manusia dengan menggunakan pompa sumur dalam.
Pengambilan air tanah yang berlebihan karena adanya ledakan penduduk
mengakibatkan sumur menjadi kering sebelum sempat tergantikan. Hal ini dapat
berakibat adanya penurunan tanah ataupu adanya intrusi air laut.
3.2.Air Laut
(air asin)
Air laut merupakan gabungan berbagai macam air yang mengalir dan bermuara ke
laut. Air laut juga mengandung berbagai jenis garam-garam mineral. Air laut
dapat menjadi habitat berbagai biota laut, sarana transportasi maupun rekreasi.
Menurut kedalamannya air laut dibedakan menjadi :
– Wilayah
pasang surut, wilayah laut yang kering saat air surut, mencakup daerah pantai
yang merupakan ekosistem yang dihuni oelh berbagai jenis biota laut seperti
udang, kepiting, dan ikan-ikan kecil.
– Wilayah laut dangkal, wilayah laut hingga kedalaman 150 m, paling kaya
berbagai jenis ikan dan biota laut yang sangat bermanfaat bagi manusia dan
ekosistem.
– Wilayah laut dalam, wilayah laut dengan kedalaman 150 m-1.800m, sulit
ditembus sinar matahari sehingga biotanya semakin berkurang keanekaragamannya
– Wilayah laut sangat dalam, wilayah laut pada kedalaman lebih dari 1.800 m
dengan suasana gelap, tekanan tinggi, sehingga makhluk hidup sangat sedikit.
Ekosistem air
laut dapat mengalami kerusakan akibat ulah manusia sperti pemomban, pencemaran,
dll. Hal ini dapat menurunkan kualitas air laut dan bisa mematikan berbagai
biota air laut. Hal ini akan merugikan manusia sendiri.
4.BATUAN
Batuan adalah
kumpulan berbagai mineral dalam bentuk padat. Mineral berupa senyawa anorganik.
Batuan dan mineral menyusun lapisan kerak bumi. Batuan terdapat di seluruh
lapisan permukaan bumi baik di darat maupun laut. Batuan dibedakan menjadi tiga
jenis utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga
jenis batuan ini dapat mengalami perubahan geologis sehingga bisa berubah ke
jenis lain.
4.1.Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami
pendinginan dan mengeras. Mineral utama penyusun batuan beku adalah silikat,
kuarsa(silikon dioksida). Mineral silikat mengandung elemen lain seperti besi,
aluminium, kalsium, natrium, dan magnesium. Contoh batuan beku adalah granit,
diorit, gabro, dan peridotit
4.2.Batuan
Sedimen
Terbentuk dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya
karena adanya proses pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan beku,
batuan, metamorf, atau batuan sedimen sendiri yang sudah lebih dulu terbentuk.
Kandungan mineral utama berasal dari batuan beku dan ditambah dari bahan
organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan batu bara.
4.3.Batuan
Metamorf
Terbentuk dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun
struktur akibat panas maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya mengandung
mineral yang telah mengalami perubahan dari batuan induknya. Contoh batuan
metamorf adalah marmer dan batu tulis
Berbagai batuan
telah dimanfaatkan manusia seperti senjata manusia purba, bahan kontruksi
bangunan, perhiasan, bahan bakar, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Komentar
Posting Komentar